content top

Selasa, 01 Februari 2011

Linux



Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.



Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Versi terbaru dari kernel Linux dapat anda check pada situs http://www.kernel.org [1].
Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri. Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.
Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree, GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.
STRUKTUR DIREKTORI DAN FILE LINUX
Sistem file pada Linux, yaitu dimulai dari root, lalu direktori dan sub direktori. Sistem file pada Linux diatur dimulai dari root dengan simbol “/”. Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file. Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi (disebut juga Subdirektori).
Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas direktori sebagai berikut :
/etc = Berisi file administrative (konfigrasi dll) dan file executable atau script yang berguna untuk administrasi system.
/dev = Berisi file khusus yang merepresentasikan peralatan hardware seperti memori, disk, printer, tape, floppy, jaringan dll.
/bin = Berisi utilitas sistem level rendah (binary) .
/sbin = Berisi utilitas sistem untuk superuser (untuk membentuk administrasi sistem).
/usr/sbin dan /usr/bin = Berisi utilitas sistem dan program aplikasi level tinggi.
/usr/lib = Berisi program library yang diperlukan untuk kompilasi program (misalnya C). Berisi instruksi (command) misalnya untuk Print Spooler (lpadmin) dll.
/tmp = Berisi file sementara, yang pada saat Bootstrap akan dihapus (dapat digunakan oleh sembarang user).
/boot = Berisi file yang sangat penting untuk proses bootstrap. Kernel vmlinuz disimpan di direktori ini.
/proc = Berisi informasi tentang kernel Linux, proses dan virtual system file.
/var = Direktori variable, artinya tempan penyimpanan LOG (catatan hasil output program), file ini dapat membengkak dan perlu dimonitor perkembangannya.
/home = Berisi direktori untuk pemakai Linux (pada SCO diletakkan pada /usr)
/mnt = Direktori untuk mounting system file Home direktori untuk superuser (root)
/root/usr/bin/X11 Symbolic link ke /usr/X11R6/bin, program untuk X-Window Source code untuk Linux
/usr/src Option, direktori ini biasanya berisi aplikasi tambahan (“add-/opton”) seperti Netscape Navigator, kde, gnome, applix dll.
Direktori /etc : Berisi file yang berhubungan dengan administrasi system, maintenance script, konfigurasi, security dll. Hanya super user yang boleh memodifikasi file yang berada di drektori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antara lain :
• httpd, apache web server.
• ppp , point to point protocol untuk koneksi ke Internet.
• rc.d atau init.d, inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linux dengan konsep runlevel.
• cron.d , rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal(time dependent process)
• FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow, ftpaccess, inetd.conf, lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, sendmail.cf, syslog.conf, dhcp.conf, smb.conf, fstab .

MEMAHAMI PARTISI HARDDISK LINUX
Partisi adalah space/ruang dalam hardisk yang dibagi-bagi dengan kapasitas tertentu dengan file system tertentu.
Secara dasar, hardisk anda dapat dibagi menjadi maksimal 4 partisi primer. Dan salah satu partisi primer anda bisa digunakan sebagai partisi primer extended yang dapat di bagi menjadi partisi-patisi sekunder/logical partition. Partisi logika ini tidak memiliki batasan jumlah. Anda bisa membuatnya sebanyak mungkin. Asal hardisk-nya kuat! :-P.
Partisi adalah bagian yang amat esensial dalam GNU/Linux. Secara minimal, Linux hanya memerlukan dua partisi saja. Partisi Swap dan root (/).
Secara verbose (rinci), anda bisa saja membuat lebih dari dua partisi untuk GNU/Linux. Misalnya, partisi khusus untuk direktori /boot, /home, /usr, /bin, /var, /etc atau partisi tambahan lainnya.
Tapi, bagi pemula seperti saya, cukup membagi-nya menjadi 3 partisi saja. Partisi swap (2x RAM komputer saya), partisi root (/) untuk bernaungnya direktori lain, dan partisi /home untuk menyimpan data-data.
Partisi khusus untu direktori /home diperlukan untuk menghindari kehilangan data saat sistem anda crash dan perlu di-reinstalasi.
Setiap partisi memiliki kebutuhan file sistem (fs) tersendiri. Partisi swap ber-fs swap. partisi root (/) dengan kapasitas minimal 2 Gb, ber-fs (pilih saja) ext2, ext3 atau Reiserfs.
Bila anda meng-instal sistem operasi lain dalam komputer anda (multi-OS) anda akan membutuhkan partisi primer FAT/NTFS untuk Windows. Partisi primer BSD, untuk *BSD. Dan satu partisi swap untuk digunakan bersama-sama jika anda menginsta Linux lebih dari satu.
Mungkin anda juga membutuhkan sebuah partisi khusus untuk menampung dan mem-pertukarkan data-data, pastikan partisi ini ber-tipe FAT/FAT 32. File sistem jenis FAT/FAT 32 merupakan jenis file sistem yang dapat di baca dengan mudah oleh OS mana-pun.

sumber : http://cd-driver.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

content top